Dengan toko online, pembeli tinggal mengisi form order, lalu menerima rincian transfer pembayaran via email. Meski sudah disampaikan untuk mengecek email yang berisi detail transaksi dan cara transfer pembayaran, terkadang pembeli yang masih awam (di pasar lokal) sering abai karena tidak mengerti atau belum berpengalaman dalam transaksi di toko online.
Membuka email aja mungkin mereka jarang. Jadi email jelas tidak bisa jadi satu-satunya alat komunikasi. Perlu alat komunikasi lain yang lebih efektif untuk berhadapan dengan pembeli seperti ini.
Masih untung kalau mereka mau chat via YM maupun olark. Tetapi adakalanya setelah order, mereka tidak pernah menghubungi kita lagi.
Berdasar pengalaman saya, SMS merupakan sarana yang efektif. SMS 1 kali, jika tidak ada balasan, coba sms lagi hingga ketiga kali. Atau kalau perlu telfon mereka. Mungkin ada balasan walau mereka masih pikir-pikir dlsb, tapi Anda bisa lakukan follow up untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan. Mungkin tidak jadi beli sekarang, tapi di kemudian hari mereka baru beli.
Tapi terkadang kita enggan untuk meng-sms atau telfon karena sudah banyaknya order. Padahal dengan sedikit usaha, omset bisa naik.
Saya pernah order software untuk mengirim sms secara massal. Saya baru yakin untuk beli setelah melihat web itu lebih dari 10 kali. Begitu ingat, saya buka, begitu ingat, saya buka lagi.. Karena memang waktu itu saya belum butuh. Kemudian coba iseng-iseng order, dan tidak mendapat follow up. Setelah beberapa bulan kemudian saya order, baru ditelfon beberapa kali sampai akhirnya saya sungkan sendiri.. Hahaha…. *kena jebakan marketing dehhh*.
Hal seperti ini tampaknya sederhana. Tapi bukankah pernah Anda lakukan di saat-saat awal Anda merintis usaha toko online? Dan bagaimana hasilnya? Lakukan terus itu, dan lihat sendiri hasilnya.
Semoga bermanfaat!