Beberapa waktu yang lalu saya pindahkan hosting adabisnis.com ini dari hosting lama ke hosting baru yang juga sama-sama USA. Tapi saya kesulitan untuk memindahkan database wordpress karena ukurannya lumayan besar yaitu 80 Mega. Sementara speed download cuma 20 Kbps. Tapi berhasil juga kok untuk download.
Setelah itu saya instal wordpress di hosting baru (Name server domain sudah saya ubah ke hosting baru <<< INI SALAH. SEHARUSNYA CARA YANG BENAR DI BAGIAN BAWAH ARTIKEL INI DENGAN WARNA MERAH *). Saya import database wordpress hasil export-an tadi ke database wordpress yang baru diinstal. Dan lalu saya buka https://adabisnis.com…. dan jenggreengggg… rupanya wordpressnya minta instal database. .Waduh.. apa yang salah nih. Padahal sebelum-sebelumnya lancar aja memindahkan wordpress dari hosting lain ke hosting kami seperti yang telah kami tulis di artikel cara memindahkan blog wordpress ke hosting lain.
Akhirnya saya ubah lagi name server ke hosting yg lama… Dan apa yang terjadi ?? beberapa pengunjung mendapati suguhan hosting yang baru yang wordpressnya error… Hal ini karena Update DNS Server di beberapa ISP kurang cepat sehingga meskipun Name server sudah diubah tapi masih tersimpan cache yang lama (hal ini dilakukan DNS SERVER ISP supaya akses ke internasional tidak terlalu berat). Berbeda dengan saya karena saya menggunakan DNS Server OpenDNS sehingga bisa langsung dilihat hasilnya.
Kenapa saya harus memindahkan server, bukannya server yang lama ga ada masalah ?
Masalahnya adalah karena saya butuh bandwidth yang lebih besar. Sedangkan untuk mendapatkan bandwidth yg lebih besar saya harus beli bandwidht lagi. Ho3.. 20rb / 1 giga… kalo butuh 10 giga berarti 200rb. La kok harganya sama dengan reseller hosting 1 Giga ya??!… 🙁
Akhirnya 2 hari yang lalu saya mulai merapikan database dan mendelete sql yang bengkak spacenya hingga tinggal 16 Mega. Nah saking ngawur aja deletenya akhirnya database beberapa plugins yang penting seperti Pretty Link karena yang tertulis di tabel phpmyadmin berupa singkatan yaitu prli… he3… ternyata plugins ini menyita space yang besar loh di sql. Dan STT 2 juga bengkak boo..
Nah sip saya bisa export sql yang lebih kecil (asumsi saya kejadian yg sebelumnya tidak bisa karena sqlnya kebesaran). Lalu saya buka IP hosting di server yang baru di viateknik.com (beda ama hosting USA yang baru yang sebelum ini yach). Saya buka cpanel dengan menambahkan :2082 setelah deretan angka IP Adress <<<< CARA INI YANG BENER, YAITU MENSET UP WORDPRESS DI HOSTING YANG BARU tanpa MENGUBAH NAME SERVER. KALAU SUDAH OKKE BARU DEH NAME SERVERNYA DIUBAH. Lalu saya masukin username dan password cpanel. Dan saya instal wordpress melalui softaculous. Lalu saya buka phpmyadmin, saya drop/hapus semua tabel database wordpressnya. Lalu saya import database yang sudah saya download tadi, lalu saya cek buka dengan 96.xx.xx.xx/~adabisni dan ternyata kejadiannya sama dengan sebelumnya yaitu wordpress minta instal database baru. Kalau dituruti maka akan juga terbuat tabel baru di sql wp di phpmyadmin tadi.. Apa yang salah ya ???
Ternyata hal ini karena prefix tabel wpnya tidak sama dengan yang ada di wp-config.php. Yang tertera di wp-config.php adalah “wp_” (tanpa tanda “). Tapi database yang saya import prefix tabelnya yaitu “ijkl”. Nah, solusinya yaitu dengan mengubah setting prefix di wp-config.php sesuai yg ada di tabel database. Dan buktinya seperti yang Anda bisa lihat sekarang ini, blog saya bisa diakses normal.
Dari ini semua saya jadi tau membedakan mana plugins yang membuat bengkak sql dan bagaimana setting prefix ituh…