Dari 10 orang yang telfon, mungkin hanya ada 1-2 orang saja yang bertanya “dimana kantornya? bener ga nih? gimana kalau ketemuan saja?”. Hei, ini sudah tahun 2013 kok masih berpikirnya sama seperti 10 tahun yang lalu.
Namun, tetap saya bilang kalau kantor saya ada di kediri, Jawa Timur. Kalaupun ketemuan, nanti ditentukan tempatnya dimana, apakah di cafe atau di rumah. Tapi jarang sekali yang mengajak ketemuan. Malah terkadang jadi wasting time. Untuk tahun ini saja yang mengajak ketemuan ada 4 orang. Dari ketiganya, 2 jadi ketemuan dan closing, sedang 2 orang mau ketemuan tapi alasannya macam-macam dan tidak jadi hingga sekarang.
Jika sebuah sistem sudah jalan, maka bisnis bisa dijalankan dari mana saja. Bukankah enterpreneur itu dilihat dari sistem yang dibuatnya, bukan dari betapa megah kantornya ?
Oke, kita jangan berbicara soal keberhasilan dengan dilihat dari kantor yang megah atau karyawan yang banyak atau punya virtual office. Kita bicara soal ukuran kita yang kecil ini dulu deh… This is internet business. Yaitu dengan membuat sistem yang berjalan otomatis, maka bisnis kita bisa jalan otomatis pula dan bisa dikontrol dalam genggaman smartphone maupun netbook.
Sistem otomatis dalam hal ini adalah : pembeli melakukan pembelian, lalu orderannya bisa diproses otomatis oleh software yang kita instal di server. Dengan demikian kita bisa fokus di marketing dan support. Tentu sistem ini dipengaruhi oleh usaha apa yang kita jalankan sih.
So, untuk tahap awal jangan berpikir bagaimana sewa ruko atau bikin kantor di pinggir jalan. No no no…. Di rumah saja sudah cukup, atau sambil ngopi di cafe. Maksimalkan dulu omsetnya, bekerjalah secara profesional dan bertanggungjawab, bayar pajak penghasilan (pph) yang teratur dan jujur, serta jangan lupa berdoa dan bersedakah.
Semoga bermanfaat!
Kayaknya kantor itu diperlukan disaat bisnis kita sudah legit dan profesional mas..