Jika uang hanya ditabung saja, maka semakin lama akan semakin habis dimakan oleh Raksasa yang bernama “INFLASI”… Jadi jika ada uang, jangan cuma semua ditabung saja, melainkan dialihkan untuk investasi dan ataupun bisnis. Investasi ditujukan untuk melawan raksasa INFLASI yang terus meningkat dari tahun ke tahun (misal investasi properti, reksadana, deposito), sedangkan bisnis ditujukan untuk mendapatkan uang dalam waktu yang cepat. Perlu diperhatikan juga likuiditas masing-masing jenis investasi agar Anda tidak salah pilih.
Jangan berhutang maupun memberi hutang agar hidup Anda Tenang! Kalaupun harus berhutang, jangan berhutang ke teman atau saudara. Berhutanglah ke lembaga keuangan. Jangan seret orang lain dalam kesulitan kita sehingga mereka jadi ikut kesulitan. Demikian pula jika ada orang yang berhutang, sebaiknya harus jelas untuk apa uang tersebut dan kapan dikembalikan (tulis di atas kertas + materei dan tanda tangan), sehingga ada bukti ketika Anda menagihnya. Dan nominalnya juga jangan bikin Anda pusing jika seandainya tidak segera dibayar.
Ingat, hidup di dunia ini tidak untuk selama-lamanya. Apa yang kita miliki sekarang nantinya akan dimiliki oleh orang lain. Seimbangkan antara tabungan untuk masa tua dan kehidupan setelah mati. Jangan serakah!
Sawang Sinawang
Ada seorang dengan omset usaha 20 juta/bln, tapi mengeluh bahwa dia sepertinya tidak pernah pegang uang. Maksudnya adalah tidak pernah bisa menabung. Kemungkinannya : dia tidak bisa mengkontrol pengeluaran alias “bocor”, atau dia memang tidak membuat pencatatan/pembukuan sehingga tidak bisa diketahui profit yang sebenarnya. Ada memang yang penghasilannya kelihatannya besar tapi justru tidak bisa “menabung” karena gaya hidupnya yang konsumtif dan mewah.
Untuk itu, sebaiknya kita perlu mengerti terlebih dahulu bagaimana strategi mencari uang dan mengeluarkan uang.
Mari kita simak satu persatu…
Menunda Kesenangan
Kenapa sih makin lama bisnis saya berkembang, atau ketika saya terus naik jabatan di perusahaan dan punya banyak uang, tapi malah makin tidak punya banyak waktu untuk keluarga dan beribadah?
Kapan yah saya bisa punya banyak waktu buat keluarga dan beribadah, tanpa harus pusing mikirin nyari uang lagi?
Ketika sudah tidak bisa bekerja lagi, makin lama makin nyungsep, hutang dimana-mana, sakit-sakitan, tidak ada kiriman uang dari anak…. Jangan sampai hal ini terjadi!!! Segera antisipasi!
Berikut tips yang bisa Anda lakukan :
1. Menunda Kesenangan
2. Menyisihkan uang untuk investasi dan bangun aset yg bisa menghasilkan passive income
3. Mengulangi hal tersebut berulang-ulang dan hanya membeli barang konsumtif melalui income pasif, bukan aktif
Yang di maksudkan menunda kesenangan adalah :
1. Tidak Pergi berlibur dengan menghabiskan banyak uang dulu. Sisihkan uang untuk investasi.
2. Tidak Banyak hang out yang tidak penting untuk menghabiskan uang dan lifestyle (nongkrong tidak jelas, memperkaya orang kaya dengan beli barang mahal di mall, dll)
3. Tidak Banyak menghabiskan uang untuk membeli gadget atau barang yang tidak berguna (mis : Smart Watch, padahal olahraga aja jarang-jarang)
4. Tidak banyak gaya karena memang belum saatnya
5. Tahu prioritas, apakah harus dibeli saat ini atau masih bisa ditunda. Apakah “must to have?” atau “nice to have?”.
Dan tahu kenapa ada orang yang masih bekerja sampai saat ini dan mungkin ketika Pensiunpun masih bekerja?
Bisa jadi hal itu karena :
1. Kebanyakan gaya dengan libur ke sana ke sini pakai uang yang cuman dari hasil gaji / bisnis Anda (dari sumber pendapatan utama, bukan pasif)
2. Terlalu boros membeli barang konsumtif dan tidak terpakai, dimana walau tidurpun nilainya menyusut tanpa disadari ketika ingin dijual lagi.
3. Terlalu irit dan pelit untuk investasi ilmu, tapi ga pelit untuk menghibur diri.
4. Atau memang penghasilannya kurang mencukupi.
Ketika ingin beli mobil seharga 500 juta, coba pikirkan jika seandainya 500 juta itu untuk membeli/membangun rumah kost-kostan atau ruko kecil-kecilan untuk disewakan. Inilah yang harus dikorbankan. Ketika menunda kesenangan dan membangun Aset Berpenghasilan pasif, orang lain malah sibuk jalan-jalan dan selfie di luar negeri. Setelah 5 tahun semuanya akan terasa berbeda, karena kerja keras dan menunda kesenangan tidak pernah membohongi hasil akhirnya!
NUMPANG HIDUP SAMA ANAK ! Dan ga ngasih / tinggalin Warisan Apapun !
Kita jangan jadi generasi seperti itu. Justru kita harus bisa :
1. Beliin orang tua Rumah, beri kehidupan yang lebih baik, Naik hajikan / berangkatkan ke Tanah Suci
2. Tidak minta, bahkan rebutan Warisan Orang tua, terutama Rumah orang tua dijual demi bagi warisan lalu orang tua ditelantarkan!
Semua itu bisa terjadi tentunya jika kita sudah mandiri dan punya Aset Sendiri ! Aset di sini berbeda dengan liabilitas.. Aset adalah hal yang menghasilkan uang, bukan yang malah yang tekor karena mengeluarkan uang.
Orang disebut KAYA yang sesungguhnya ketika :
- Passive income melebihi gaya hidup
- Lebih banyak memberi untuk sesama
Sekitar 7 tahun lalu ada seorang pemilik toko berkata begini : “Saya sekarang suruh beli mobil alphard bisa, tapi mending sekarang saya belikan mobil pickup dan menambah toko-toko saya. Dan lihat saja 5 tahun lagi pasti toko saya pasti akan bertembah lebih banyak lagi”. Dan benar saja, setelah 7 tahun berlalu, kini tokonya yang semula hanya satu jadi 7 dan dia bisa membeli mobil sekelas alphard, malah lebih bagus dibanding alphard. Pelajaran dari hal ini adalah : ada orang yang bisa mengelola uangnya untuk melipatgandakan, tapi ada juga orang yang tidak bisa. Sebenarnya tidak ada orang yang BODOH, yang ada adalah orang yang MALAS!… Malas untuk memutar otaknya dan menggerakkan tubuhnya. Sebenarnya tidak malas sih, hanya GEMBOK OTAKnya yang membuat dia bisa “berlari” masih belum ketemu “kuncinya”. Mungkin perlu orang lain untuk bisa menemukan kunci dan membuka gembok tersebut.
Belajar menjadi INVESTOR
Keputusan yg paling penting dalam kehidupan keuangan kita, apa pun profesi kita, adalah memutuskan untuk menjadi seorang Investor. Sehingga kita punya passive income yang MELEBIHI gaya hidup kita. Ingat kuncinya : Passive income yang melebihi pengeluaran untuk memenuhi gaya hidup kita… Tidur pun dapat income. Jalan-jalan ke luar negeri pun uangnya bertambah. Ditinggal olah raga pun uangnya bertambah.
Kecerdasan Keuangan dimulai dengan mengenal 2 hal :
- Pendapatan (Income)
- Pengeluaran (Spending)
Pendapatan ada 3, yaitu :
1. Active income
2. Portfolio income
3. Passive income
Mari kita bahas satu persatu :
1. Active income
Baik kita kerja ikut orang (pajak progresif sd 30%), menjadi seorang profesional (dokter, notaris, dengan pajak progresif dikali penghasilan kena pajak sesuai norma yang berlaku), maupun buka bisnis (Badan Usaha pajaknya progresif 12,5% – 25%, bagi deviden tambah 10% lagi).
– Kerja ikut orang
– Profesional: Dokter, Penyanyi, Lawyer, Notaris, Fotographer, Pembicara, Guru Les dll yg tidak bisa digantikan orang lain
– Bisnis yg tidak bisa jalan tanpa kehadiran Anda (belum autopilot / semua pekerjaan dirangkap oleh Anda)
2. Portfolio Income
Yaitu income yg timbul karena Capital Gain dari asset kita. Misal properti beli dari th 2005 Rp. 2 M, sekarang th 2017 jadi Rp. 20 M. Maka kekayaan meningkat Rp. 18 M tanpa disadari. Pajak Final dari Rp. 20 M, hanya 2.5%, jauh lebih murah daripada jadi karyawan atau bisnis sendiri. Ini yg di sebut Ghost Income, Phantom Income, atau Invisible Income. Income yg tidak kelihatan. Tidur tambah kaya tanpa disadari. Sayang kalau kita tidak mengembangkan income jenis ini karena tidur pun kita bertambah kaya.
Bisa juga dari kenaikan harga saham, misal kita beli saham tahun 2007 harga Rp. 1 M, sekarang jadi Rp. 10 M. Pajak Final hanya 0.1% dari saham Rp. 10 M jika dijual. Murah banget tho??? Namun saham secara umum lebih beresiko karena harga lebih fluktuatif. Lebih baik BELAJAR dengan benar terlebih dahulu.
3. Passive income
Yaitu Income dari Sewa Properti kita (Pajak final 10%). Atau Deviden dari Saham. Bunga Deposito (ini kurang bagus karena tidak ada capital gain atau kenaikan harga modal, pajak 20% final.., tapi ya lumayan dari pada tidak ada). Income dari Royalti Buku, Lagu, Sistem kerja, Patent penemuan, dll.
– Properti : kos-kosan, rumah bedeng, ruko- apartemen-kios-gudang-mal yang disewakan, tanah bagi hasil, hotel, sarang walet dll.
– Bisnis yang jalan tanpa kita.
– Surat berharga : deviden dari saham, bunga deposito, royalty dari buku, cd, sistem.
– MLM, franchise
Sementara itu, spending ada 4, yaitu :
1. Produktif
2. Konsumtif
3. Tampak Produktif padahal konsumtif
4. Tampak Konsumtif padahal Produktif
1. Produktif
Yaitu pengeluaran yang menghasilkan Aktif Income, Pasif Income dan Portfolio Income Lebih Besar
2. Konsumtif
Yaitu pengeluaran yang:
– Langsung Hilang, habis tidak ada nilainya lagi. Misal Untuk Makan, Minum, Pakaian, Tour, biaya perjalanan, main game, dll.
– Passive Spending : Yang tidur pun terus harus keluar tiap bulan/tahun (tiap waktu tertentu). Seperti cicilan bank (walau untuk beli properti yang ada capital gain), biaya bulanan listrik, air, telpon, langganan internet, biaya sewa kost, sewa rumah, netflix, HBO, Apple Music, Google drive, iCloud, Spotify, cicilan motor, mobil, panci, karyawan yang tidak produktif, punya mobil yang jarang dipakai…dll.
3. Tampak Produktif padahal Konsumtif
Ini adalah pengeluaran seolah-olah perlu untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan Income, baik scr Aktif, Pasif maupun Portfolio, padahal tidak perlu. Contoh : nyicil motor baru dengan alasan untuk kerja, padahal cuma untuk Gaya. Motor bekas memang kenapa? Nabung dulu baru bayar tunai motor bekas yg harganya jauh lebih murah dan masih handal dipakai.
Contoh lain: jual 5 ruko sewaan utk bangun rumah tinggal yg mewah. Betul secara umum rumah mewah pun akan naik nilainya, ada capital gain/portfolio income. Namun, mestinya tidak perlu menjual 5 ruko karena ruko juga akan dapat capital gain. Sedang ruko tadinya bisa di sewakan dan menghasilkan Passive income. Sekarang jadi rumah mewah yang ditempati sehingga tidak ada passive income malah jadi keluar Passive Spending seperti biaya Listrik, Air, Keamanan, Pajak Bumi Bangunan, biaya perawatan dll yang terus wajib keluar tiap bulan tiap tahun. Capek Deh!
4. Tampak Konsumtif namun sebenarnya Produktif
Ada 3:
– Untuk Belajar, baik ikut Seminar, Beli Buku, CD, langganan Rangkuman buku-buku bermutu, Kursus, Pelatihan, Olah raga yg meningkatkan kesehatan… dll
– Bergaul dengan orang-orang sukses untuk belajar kenapa dia Sukses. (Bukan belajar negatifnya. Krn org sukses juga ada negatifnya, tidak selalu positif). Nraktir orang kaya, ikut tour mahal (luangkan waktu utk nempel dan belajar).., dll.
– Amal. Amal terbaik adalah untuk orang tua. Juga untuk orang-orang di sekitar kita. Kita tidak bisa outgive God. Tuhan selalu memberi lebih dari yang bisa kita berikan (hukum tabur tuai).
Apa pelajaran dari hal di atas ? banyak orang tetap jadi miskin karena belum punya passive income sudah boros. Masih hanya punya active income sudah banyak gaya… Akibat banyak gaya, malah banyak tekanan hidup.
Kapan bisa bergaya ? yaitu ketika passive income sudah melebihi gaya hidup Anda.
Cash flow positif, aliran uang masuk tiap bulan, tiap tahun tanpa bekerja lebih besar dari gaya hidup ini lah yg harus terus di tingkatkan. Jadikanlah Goal dalam Kehidupan Keuangan Anda.
Bagaimana caranya ?
Caranya sederhana, namun memerlukan kedisiplinan. Yaitu “Terima uang, langsung kita sisihkan dulu untuk investasi 50%, sisanya terserah kita mau dihabiskan atau tidak“. Dengan disisihkan setiap terima uang, maka akan terkumpul cukup uang untuk investasi. Bila tidak pernah disisihkan, mana ada yg bisa di investasikan..?
Semua hanya soal keyakinan dan kebiasaan. Ada orang yang berapapun ia terima uang tidak bisa disisihkan. Dengan posisi sama persis orang tersebut, juga selalu ada orang yg bisa menyisihkan, karena dia punya keyakinan “Berapapun income saya, begitu saya terima, harus saya sisihkan terlebih dulu, entah Rp. 1.000, kalau pas income sedikit, atau Rp. 100.000 pas income bertambah banyak.., Pasti Bisa!!!“.
Pengeluaran yang mendesak ada dua, yang benar-benar perlu dan yang sebetulnya tidak perlu atau bisa di ganti dengan yg lebih murah. Contoh: “Pak, gaji saya Rp. 3 juta, untuk menyicil motor saja Rp. 1,5 juta, belum makan, belum minum.., mana bisa menyisihkan???“. Tampak berat ya….? Nah siapa yg nyuruh menyicil Motor Rp. 1.5 juta? Beli Motor yg harga nya Rp. 20 juta an? Dicicil 2 th total habis Rp. 36 juta an. Setelah 3 th motor di jual tinggal Rp. 12 juta an? Hidup penuh pilihan. Kalau motornya perlu, silakan beli bekas yang Rp. 3 – 7 jutaan juga bisa. Nabung dulu baru beli. Jadi tidak perlu bayar bunga kredit yg tinggi. Jalan kaki atau naik angkutan umum dulu kalau belum cukup uangnya.
Semua terserah anda kok. Mau ngotot dan minta dimengerti, lalu minta dimaklumi, kalau anda ini incomenya kecil tidak bisa menyisihkan utk investasi… ya silakan. Tidak mau belajar dan usaha lagi untuk mengembangkan income… Lha nasib ya nasib anda sendiri. Tua sengsara ya yang sengsara anda sendiri kok repot?! Minta dimengerti? Minta dimaklumi…? Kita maklumi deh… gampang tho….
Financial IQ
Robert T. Kiyosaki seorang konsultan keuangan di Amerika, menjelaskan dalam bukunya mengenai kecerdasan keuangan “Financial IQ” terdiri dari lima bagian yaitu:
1. Menghasilkan uang (making money)
2. Melindungi uang (protecting money)
3. Membuat anggaran untuk uang (budget your money)
4. Mengungkit uang (leveraging your money)
5. Meningkatkan informasi keuangan (improve your financial information)
Bagaimana cara meningkatkan kecerdasan keuangan?
Menurut Edgar Gale, salah satu cara untuk meningkatkan kecerdasan keuangan adalah dengan membaca, mendengar, membicarakan dan melakukannya.
Memiliki kecerdasan akademik yang bagus tidak serta merta membuat kita lebih cerdas dalam urusan keuangan. Urusan uang tidak mengenal gelar dan umur. Tidak heran, banyak orang yang tiba-tiba menjadi bodoh saat berhadapan dengan urusan keuangan.
Kita perlu meluangkan waktu untuk mempelajari ketrampilan finansial secara khusus jika kita ingin mahir dalam menghasilkan dan mengelola uang kita.
Kecerdasan pertama: kecerdasan dalam menghasilkan uang
Kecerdasan ini diukur dari kemampuan Anda menghasilkan uang saat Anda tidak memiliki apa-apa. Ada pepatah bagus menyebutkan “Banyak orang yang begitu miskin karena satu-satunya hal yang mereka miliki adalah uang.” Elemen pertama dalam membangun kekayaan bukanlah uang itu sendiri, namun kemampuan Anda dalam menciptakan nilai bagi orang lain dan mengubahnya menjadi uang. Pertanyaannya adalah: Jika saat ini Anda kehilangan pekerjaan dan bisnis Anda, apa yang akan Anda lakukan untuk menghasilkan uang? Jawaban ini menentukan seberapa cerdas Anda dalam menghasilkan uang.
Kecerdasan kedua: kecerdasan dalam melindungi uang
Banyak orang yang jago dalam menghasilkan uang namun jelek dalam melindungi uang yang mereka hasilkan. Ciri-ciri orang yang kecerdasan nomor duanya masih perlu dilatih adalah mereka yang mudah tergiur dengan penawaran orang lain. Penawaran belanja konsumtif, penawaran kredit, penawaran investasi (yang tidak jelas), atau penawaran peluang bisnis (yang menggiurkan namun kita tidak memahami bidangnya). Akibatnya, kita menyalurkan uang kita ke saluran-saluran yang tidak jelas, tidak terukur, dan tidak tahu kapan kembalinya. Hal ini ibarat kita memiliki keran air yang menghasilkan banyak air, namun kolam yang kita gunakan untuk menampungnya bocor.
Apakah Anda sudah memiliki asuransi? Khususnya asuransi individual yaaaa. Jika sudah, coba dicek apakah asuransi yang Anda miliki saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan Anda? Jangan sampai asuransi Anda melebihi kebutuhan Anda (sehingga premi lebih mahal) atau asuransi di bawah kebutuhan Anda (karena cuma mengejar premi murah).
Jangan salah ya, mikir asuransi untuk investasi. Asuransi fungsinya adalah proteksi lho, bukan INVESTASI. Sudah tahu unit link ??? Unit link adalah produk asuransi yang dibalut dengan INVESTASI agar menarik. Mengingat kesadaran masyarakat di Indonesia yang sangat rendah terhadap berasuransi, maka dibalutlah produk itu seolah-olah menjanjikan return investasi yang besar, ada fasilitas cuti premi (“uangnya tidak hangus”, katanya), padahal setiap investasi mengandung risiko dan biaya-biaya. Fasilitas cuti premi sebenarnya tidak benar-benar preminya tidak bayar lagi, tapi preminya diambil dari NILAI DANA INVESTASI, sehingga tentu saja kalau hasil investasinya jelek maka semakin lama dana investasi habis dan polis akan berhenti jika tidak dilakukan TOP UP. Dan sayangnya lagi, banyak orang tidak tahu kalau ada biaya akuisisi 100% di tahun pertama (30%nya untuk komisi Agen), belum lagi banyak biaya-biaya lainnya yang sudah terang-terangan dijelaskan di dalam polis tapi umumnya orang tidak cepat-cepat membaca polis yang baru diambil, atau tidak sempat baca karena kesibukan. AGEN ASURANSI pasti umumnya enggan menjelaskan hal tersebut karena bisa bikin si prospek tidak jadi ambil Unit Link kalau dijelaskan kejelekan dari unit link. Sebaiknya ambillah asuransi yang murni jiwa (baik term-life maupun whole-life) ataupun ditambah dengan kesehatan, tanpa ada INVESTASI… memang jadinya premi Anda akan hangus, tapi preminya akan lebih murah.
Setiap 5 tahun sekali umumnya asuransi akan mengalami kenaikan premi karena bertambahnya usia… Ya, karena semakin tua, semakin tinggi risiko terhadap kematian dan sakit. Ingat, TIDAK ADA YANG GRATIS DI ASURANSI, karena perusahaan asuransi adalah perusahaan berorientasi UNTUNG, bukan perusahaan SOSIAL. Tetap ingat bahwa ASURANSI ADALAH PROTEKSI.
Kebanyakan orang yang belum pernah ikutan unit link, sehingga “termakan” bujukan agen (apalagi saat ini banyak pula pemuka agama/tokoh agama/mengaku sebagai tokoh agama, yang punya pekerjaan sampingan sebagai agen asuransi sehingga membuat orang mudah percaya), di tahun kedua mereka baru sadar bahwa mereka telah salah dalam mengambil keputusan. Akhirnya, mereka membatalkan polis, sementara uangnya tidak ada yang bisa diambil karena periode komitmen umumnya 2 tahun pertama. “Lho, katanya ini nabung, kok ga ada uangnya?”… Kasihan sekali nasabah seperti ini sudah terbujuk oleh ulah oknum asuransi yang tidak memberikan pendidikan asuransi dengan benar ke calon nasabah.
Jika ada tawaran dari telemarketing asuransi, umumnya mereka bilang “tawaran ini hanya khusus nasabah seperti Anda” atau “hanya ditawarkan saat ini saja, dan hanya bisa via telfon”, saran saya : TOLAK SAJA! Karena mereka tidak memberikan kesempatan untuk Anda berpikir secara TENANG!
Kecerdasan ketiga: kecerdasan dalam mengalokasikan uang
Orang yang cerdas dalam mengalokasikan uang memiliki panduan yang jelas berapa persen dari penghasilannya yang akan ia gunakan untuk konsumsi, berapa persen yang ia akan gunakan untuk investasi, berapa persen yang akan ia gunakan untuk sedekah dll. Mereka punya patokan anggaran yang jelas sehingga pengelolaan keuangan mereka pun lebih terarah. Sekecil apapun penghasilan Anda, mulailah membuat alokasi yang jelas kemana uang Anda perlu diarahkan.
Dalam keuangan keluarga pun juga sebaiknya seperti itu, punya budget atau anggaran. Ingat budget tujuannya biar seimbang (balance).
Sudah punya dana cadangan? Tujuannya sederhana jika ada pengeluaran yang mendadak, jangan mikir utang dulu. Gunakan dana cadangan (dana darurat) untuk membiayai kebutuhan yang mendadak. Dana cadangan ini minimal 10 kali gaji atau pendapatan bulanan.
Kecerdasan keempat: kecerdasan dalam mengungkit uang
Mengungkit artinya bagaimana menggunakan tenaga kecil untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar. Mengungkit uang memiliki arti yang sama. Bagaimana menggunakan uang kecil untuk menghasilkan uang yang lebih besar. Tiga orang yang memiliki uang yang sama, katakanlah satu juta, bisa jadi memiliki akhir yang berbeda bergantung bagaimana mereka mengolah uang yang mereka pegang. Ada yang mungkin berakhir dalam kondisi berhutang. Ada yang berhasil menghasilkan dua juta rupiah. Ada juga yang mungkin berhasil menghasilkan sepuluh juta rupiah dari uang satu juta yang mereka miliki.
Terkait dengan kartu kredit, gunakan uang bank untuk membiayai pengeluaran Anda di awal (Use Other People Money). JANGAN GUNAKAN KARTU KREDIT UNTUK HUTANG!!!. Gunakan kartu kredit untuk membayar lebih awal pengeluaran Anda dan bayarlah tagihan tepat waktu.
Contoh yang baik dalam menggunakan kartu kredit : Misal teman-teman kantor ngajak makan siang di rumah makan ABC, kebetulan kartu kredit Anda punya program diskon, gunakan kartu kredit untuk mendapatkan diskon. Gunakan uang bank untuk membayar makan siang Anda saat ini, nanti diakhir bulan BAYAR LUNAS semuanya.
Kecerdasan kelima: kecerdasan dalam mencari informasi keuangan
Faktor utama untuk melatih keempat kecerdasan di atas adalah kecerdasan kelima ini: kemampuan kita untuk mencari informasi keuangan dari sumber yang valid. Tanpa kemampuan ini kita akan tersesat di dalam hutan informasi keuangan yang beredar di atas bumi ini. Tanpa informasi yang berkualitas, kita tidak akan mampu membaca peluang dengan tepat. Tanpa informasi yang tepat, kita akan terjebak dalam investasi yang tidak jelas. Tanpa informasi keuangan yang benar, kita tidak akan berhasil menghasilkan dan mengembangkan uang kita sesuai yang kita harapkan. Salah satu nasehat paling berharga yang saya dapatkan mengenai hal ini adalah: invest your time before invest your money. Jangan pernah berinvestasi di instrumen yang tidak Anda pahami!
Semoga bermanfaat, Ingat, Hidup Adalah Pilihan Anda tidak Bisa memilih Antara Bersenang-senang dengan Menunda Kesenangan secara Bersamaan
Bangun Pipa-Pipa Aliran Uang Anda mulai sekarang sebelum semuanya terlambat!
Berani bermimpi besar (dare to dream big) dengan memulai langkah-langkah kecil….
Menang 2 Babak
Riset Ilmiah membuktikan :
1. Sebuah smartphone, 70% fiturnya tidak terpakai (mubazir)
2. Sebuah mobil mewah, 70% speednya mubadzir.
3. Sebuah villa mewah, 70% luasnya dibiarkan kosong.
4. Sebuah Universitas, 70% materi kuliahnya tidak dapat diterapkan.
5. Seabreg kegiatan sosial masyarakat, 70% nya iseng² tidak bermakna.
6. Pakaian & peralatan dalam sebuah rumah, 70%nya nganggur tidak terpakai.
7. Seumur hidup cari duit banyak², 70% nya dinikmati ahli waris
” Hidup seperti pertandingan bola ” Babak Pertama (masa muda) Menanjak karena Pengetahuan, Kekuasaan, Jabatan, Usaha Bisnis, Salary dsb.
“Babak kedua (masa tua) menurun “Karena Darah Tinggi, Trigliserid, Gula Darah, Asam Urat, kolestrol… dsb
Waspada dari Awal hingga Akhir, Kita harus Menang 2 Babak !!!
Tidak Haus juga harus Minum.
Galau juga Harus Cari Solusi.
Benar Juga Harus Mengalah.
Pinter juga Perlu Merendah.
Tidak Cape’ pun Perlu Istirahat.
Tidak kaya pun Perlu Bersyukur.
Sesibuk Apa pun Juga Perlu Olahraga.
Sadarilah, hidup itu Pendek, pasti ada Saatnya Finish !!!
Jangan tertipu dengan usia MUDA…
Karena syarat mati tidak mesti TUA…
Jangan terpedaya dengan badan SEHAT…
Karena syarat mati tidak mesti SAKIT.
Teruslah berbuat baik, berkata baik, memberi nasihat yang baik. Walaupun tidak banyak orang yg memahamimu,
Jadilah seperti jantung …Yang tidak terlihat tetapi terus berdenyut setiap saat hingga membuat kita terus hidup menjelang akhir hayat…
AJAL Tak MengenaL Waktu & Usia,
Jadi…Terus Berbuat Baik, Mengucap Syukur apa yg sdh ada & menyampaikan Kebenaran terhadap Sesama…
Bekerjalah hari ini tidak hanya untuk hidup saat ini, tetapi juga untuk hidup di masa depan.
Contoh biaya hidup di Kota :
Usia 30 – 40 tahun : Anak-anak masih kecil (2 orang anak), membutuhkan susu+daging+makanan berkualitas. Maka kebutuhan minimal per bulan kalau tinggal di Kota adalah sekitar 15 juta. Masa-masa ini adalah masa terbaik untuk MENANAM dan membangun PASSIVE INCOME. Bayar premi asuransi pendidikan untuk anak-anak, agar saat kuliah tidak kesulitan biaya lagi. Bayar premi asuransi jiwa jika Anda kepala keluarga, agar ada peninggalan buat anak dan istri.
Usia 40 – 50 tahun : Produktivitas sudah agak menurun, sebaiknya persiapkan untuk mengurangi aktivitas bekerja untuk cari uang dan persiapkan anak-anak untuk mengambil alih usaha. Biaya hidup sekitar 10 jt/bln. Berarti dalam 10 tahun itu butuh biaya total 1,2 M.
Usia 50 – 70 tahun : Pensiun dari segala aktivitas pekerjaan/bisnis. “Lebih” fokuskan untuk menikmati hidup dan memikirkan kehidupan setelah mati. Biaya hidup sekitar 5 jt/bln. Berarti dalam 20 tahun ini butuh biaya total 1,2 M.
Kalau di usia 30-50 tahun Anda bisa menabung di reksadana sebesar 2M saja, maka di masa tua Anda tidak perlu bingung lagi akan uang. Itu artinya Anda perlu menabung sekitar 10juta/bulan atau 2 juta/minggu.
“Kisah Nyata Pedagang Glodok”
Ada keluarga, nama suaminya koh Acong dan istrinya ci Asien. Pada saat menikah, koh Acong umur 29 dan ci Asien umur 27 tahun.
Suami istri ini hidupnya hemat sekali, sangat ulet dan rajin berdagang. Toko buka paling pagi jam 7 dan tokonya tutup paling malam di banding toko lainnya.
10 tahun kemudian, karena ketrampilan istrinya mengelola keuangan, mereka sudah memiliki deposito sebesar 30 milyar di bank, tapi hidup mereka tetap super sederhana. Istrinya sangatlah hemat, bahkan membeli baju barupun cuma 5 potong dan setahun cuma sekali di waktu imlek. Tas tidak pernah yg bermerek dan tidak pernah ikut arisan dan bergaul dengan lainnya.
Suami istri ini juga tidak pernah rekreasi dan hanya fokus pagi kerja dan pulang kerja untuk istirahat. Begitu setiap harinya. Bahkan untuk makan di restoran pun setahun bisa di hitung dengan jari. Karena hanya bekerja mereka tidak mempunyai banyak teman dan bersedekah juga tidak pernah.
Usia 42 tahun Ci Asien terkena serangan jantung dan meninggal seketika. Uang mereka pada saat Ci Asien meninggal sudah ada 45 milyar rupiah.
Tak lama belum sampai setahun, koh Acong kemudian menikah dengan pelayan tokonya dan mulai menikmati hidup santai.
Si pelayan toko bilang sambil tersenyum “koko Acong, selama ini aku pikir aku kerja buat ci Asien, tapi ternyata dia yang telah bekerja buat saya ^^”.
Jadi, sebelum anda jadi seperti ci Asien, ingatlah untuk :
1. Menjaga kesehatan Anda dengan olahraga dan makan nutrisi yg baik
2. Percantik diri Anda supaya awet muda
3. Pakailah pakaian yg cantik, jangan terlalu sederhana. Pepatah jawa bilang : “Ajining rogo soko busono”. Tampilah elegan
4. Gunakanlah barang yg baik
5. Fokuslah membangun passive income untuk bekal pensiun kelak, bukan menumpuk uang di deposito tapi terus tetap bekerja keras. Semua harus seimbang.
6. Tamasyalah setiap tahun beberapa kali dengan keluarga. Tidak harus ke luar negeri. Ke luar kota pun juga tidak masalah. Anak-anak akan punya kenangan yang sangat indah ketika mereka mengingat waktu kecil sering diajak tamasya bersama keluarga.
7. Bertemanlah dengan teman-teman yang baik dan tulus, serta jangan terlalu pelit untuk mentraktir. Selalu usahakan Anda ke kasir duluan!
8. Hiduplah damai dengan semua orang, jangan banyak musuh!
9. Biasakan diri untuk bersedekah, melayani Tuhan dan Sesama. Gunakanlah uang Anda dengan cara yang benar dengan tujuan-tujuan yang baik dan MULIA, bukan untuk bergaya hidup MEWAH nan BOROS. Lihat di sekeliling kita, masih banyak orang-orang yang tidak beruntung, yang untuk hidup sehari-hari sudah susah, bahkan ada yang makan hanya 3 hari sekali, bayi dan anak-anak terkena busung lapar / kurang gizi / gizi buruk. Hiduplah secukupnya, tidak berlebihan, tidak juga terlalu kekurangan. Jangan bersedekah dengan motivasi yang salah, misal supaya dilihat orang, atau supaya diberi kekayaan lebih banyak lagi… Riset membuktikan orang-orang yang haus akan kekayaan, setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan ternyata TETAP ADA RASA TIDAK PUAS. Jadi bersedekahlah sebagai wujud SYUKUR Anda bahwa Anda diberi PRIVILEGE (Hak Istimewa) untuk menjadi SALURAN BERKAT dari YANG MAHA KUASA untuk MENGHIDUPI UMAT yang berkekurangan.
10. Dan yang paling penting adalah : Hiduplah sesuai dengan Firman Tuhan yang Anda anut.
Jangan seperti ci Asien yang luar biasa berhemat tanpa menikmati hidup, sehingga yang menikmati malah orang lain.
💲Duit… tak bisa dibawa mati, tapi tak ada duit memang rasanya mau mati.
💲Duit… tak bisa beli kasih sayang, tapi kasih sayang bisa melayang bila tak ada duit.
💲Duit… tak bisa beli tidur nyenyak, tapi tak ada duit tidur pun tak nyenyak.
💲Duit… tak bisa beli kesehatan, tapi untuk sehat pun diperlukan duit lo.
💲Duit… tak bisa beli kebijaksanaan, tapi untuk mendapatkan ilmu jg diperlukan duit.
💲Duit… orang bodoh nampak cerdik bila ada duit, tapi orang cerdik nampak bodoh bila tak ada duit.
💲Duit… bukan segalanya, tapi segalanya perlu DUIT 🙄🙄🙄🙄
💲Duit… duit yang banyak memang tidak dibawa mati, tapi duit yg banyak bisa MENOLONG orang-orang yang HAMPIR MATI! Jadilah saluran berkatNya! Selagi masih ada KESEMPATAN untuk BERBUAT BAIK.
1. Hidup jangan Boros
2. Hidup jangan sebentar-sebentar Pengeluaran
3. Hidup harus Hemat
4. Tapi jangan hidup Kikir
Bijak mengelola pengeluaran (berhemat)
Makan yang enak memang kadang perlu untuk rekreasi, tapi tidak harus setiap hari kan ? jika makan terus di luar tiap hari, misal makan nasi campur, ayam geprek, bakso, bisa jadi sehari habis 100rb lebih???… Coba kalau makan seadanya saja di rumah dengan sayur bening / sop dan tempe/tahu, telur goreng, tentu bisa sangat menghemat bukan??? Daging dan susu dibutuhkan untuk anak-anak pada masa pertumbuhan, tapi kalau orang dewasa ya ga perlu-perlu amat kan ???
Makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Jaga kesehatan tubuh dengan makan makanan yang memang menyehatkan tubuh, tahu persis apa efek setiap jenis makanan bagi tubuh (conscious diet). Perbanyak minum air putih 2-3 liter perhari, hindari minuman manis-manis.
Seringkali yang membuat kita boros adalah karena GAYA HIDUP…. Ada seorang mengeluh bahwa uangnya habis buat bayar pesawat garuda dari jakarta ke jatim PP… Ya habisnya lumayan, 3 juta… Coba kalau seandainya saja dia naik kereta API kelas bisnis atau naik BUS, mungkin habisnya ga sampai 1 juta PP… Seandainya saja dia mau sedikit menurunkan gaya hidupnya, maka ia akan bisa menghemat luar biasa.
Kisah hidup Warren Buffet
Warren Buffet, salah satu orang terkaya didunia saat ini, pada tahun 2006 telah menyumbang $ 31 milyar untuk kegiatan sosial kepada yayasan Bill and Melinda Gates Foundation. Saat ini menurut Forbes kekayaannya mencapai $68 milyar ($68 Billion)
Inilah kisah Orang terkaya no 4 di dunia tahun 2013, Warren Buffet :
1. Pertama kali dia membeli saham investasi pada usia 11 tahun dan dia katakan itu sudah terlambat !
Ajarkanlah anak – anak anda berinvestasi sejak dini.
2. Dia membeli sebuah ladang kecil pada usia 14 tahun dari hasil mengantar koran
Sesuatu bisa dibeli dengan sedikit tabungan. Ajarkanlah anak – anak anda untuk memulai sebuah bisnis.
3. Dia tetap tinggal dirumahnya yang kecil berkamar tiga yang ia tempati sejak menikah 50 tahun yang lalu. Dia katakan : “Saya memiliki segalanya dirumah ini.”
Jangan membeli sesuatu yang tidak benar – benar kamu butuhkan, dan ajarkanlah anakmu berpikir demikian.
4. Dia menyetir sendiri mobilnya kemana saja dia ingin pergi dan dia tidak membutuhkan sopir pribadi maupun bodyguard.
Jadilah dirimu sendiri!!!
5. Dia tidak pernah mengendarai jet pribadinya, meskipun ia memiliki perusahaan jet terbesar didunia.
Selalu berpikirlah cukup dengan apa yang kau miliki.
6. Perusahaannya, Berkshire Hathaway, memiliki 63 anak perusahaan. Dia hanya menulis 1 surat tiap tahun untuk para CEOnya, memberikan mereka target tahun tersebut. Dia tidak pernah mengadakan rapat atau memanggil mereka .
Letakkankan orang yang tepat pada posisinya.
7. Dia hanya membuat 2 peraturan untuk CEOnya :
- Jangan habiskan uang pemegang saham
- Jangan lupa peraturan no.1
Buatlah suatu target dan buat mereka fokus dengan target tersebut.
8. Dia tidak memiliki pergaulan kelas atas. Dia menghabiskan waktunya makan popcorn dan menonton TV dirumah.
Jangan mencoba untuk pamer, jadilah diri sendiri
9. Warren Buffet tidak membawa handphone dan tidak memiliki komputer di mejanya.
10. Bill Gates, orang terkaya no.1 5 tahun yang lalu mengadakan janji temu dengan Warren Buffet. Dia merancang pertemuan untuk 30 menit saja, tapi dia menghabiskan 10 jam untuk belajar menjadi seperti Warren Buffet
11. Nasehatnya untuk anak – anak muda:
- JAUHKAN dirimu dari pinjaman BANK atau kartu kredit dan ber-INVESTASI-lah dengan apa yg kau miliki.
- Uang tidak menciptakan manusia, manusialah yang menciptakan uang.
- Hiduplah sederhana sebagaimana dirimu sendiri.
- Jangan melakukan apapun yang dikatakan orang, dengarkan mereka, tapi lakukan apa yang baik saja.
- Jangan memakai merk, pakailah yang benar-benar nyaman untukmu.
- Jangan habiskan uang untuk hal-hal yang tidak benar-benar penting.
- With money:You can buy a house, but not a home.You can buy a clock, but not time.You can buy a bed, but not sleep.You can buy a book, but not knowledge.You can get a position, but not respect.You can buy blood, but not life. So find your happiness inside you.
- Investasi paling penting yang bisa kamu buat adalah pada dirimu sendiri.
- Uang di rekening atau saham bukanlah hal yang terpenting. Aset yang saya paling berharga di samping kesehatan adalah sahabat-sahabat yang menarik, beraneka ragam, dan bertahan lama.
- Butuh 20 tahun untuk membangun reputasi dan 5 menit untuk menghancurkannya
- Lebih dari 99 persen kekayaan saya akan disumbangkan ke filantropis pada masa hidup atau kematian saya. (Kedermawanan Buffett bukanlah rahasia. Dia dan sahabatnya, yakni Bill Gates, memang terkenal suka mendonasikan harta, dan mendorong orang super kaya lain untuk melakukan langkah serupa).
- Jika itu telah berhasil dalam hidupmu, berbagilah dan ajarkanlah pada orang lain.
“Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya”.
Tips Berinvestasi ala Warren Buffet
Warren Edward Buffett atau lebih dikenal dengan nama Warren Buffett adalah investor saham paling kaya dan sukses di dunia. Pada Maret 2018 lalu, Majalah Forbes menobatkan pria yang bakal genap berusia 88 tahun pada akhir Agustus 2018 ini sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
CEO Berkshire Hathaway yang menjadi perusahaan induk dari sekitar 60 perusahaan lain itu berada di posisi tiga orang terkaya di dunia, dengan mengantongi kekayaan USS84,6 miliar atau sekitar Rp1.142 triliun.
Kekayaannya yang superbanyak tersebut dikumpulkan bertahun-tahun dengan bakatnya yang cemerlang di bidang investasi saham. Pria yang dijuluki ‘Oracle of Omaha’ itu memulai kariernya sebagai seorang investor sejak usia sangat muda, yaitu 11 tahun.
Buffett memang dianggap punya “indra keenam” soal investasi. Dia berani berinvestasi di perusahaan yang valuasinya dianggap murah oleh orang, dan biasanya instingnya itu benar karena perusahaan tersebut membawa keuntungan berlipat.
Kelihaiannya dalam berinvestasi saham membuat banyak orang terkagum-kagum dan menjadikannya sumber inspirasi. Jika kamu ingin sukses berinvestasi saham, berikut ini beberapa strategi yang bisa kamu tiru dari seorang Warren Buffett.
1. Fokus
Harus fokus pada bidang investasi yang kamu minati, tahu, pahami dan kuasai. Berinvestasilah pada bidang yang kamu kuasai, jangan melebar ke bidang lain, apalagi ikut-ikutan hanya karena trennya sedang bagus. Berinvestasi pada sejumlah produk yang kamu gunakan atau terhubung dengan profesi awal kamu juga bisa menjadi alternatif yang patut dicoba.
Seorang Buffett hanya fokus pada bidang yang dikenal dengan baik dan terhubung dengannya, bukan yang sedang menjadi tren. Misalnya, dia malas mengeluarkan uang untuk berinvestasi di perusahaan internet dan lebih memilih menginvestasikan uangnya di perusahaan seperti asuransi, industri, peralatan serbaguna dan rel kereta. Beberapa perusahaan milik Buffet di antaranya Coca-Cola, Wells Fargo, American Express, Heinz, dan masih banyak lagi.
2. Jangan buru-buru
Buffett yakin bahwa kekayaan tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat, perlu dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga menjadi bukit. Itu alasannya memulai investasi sejak belia.
Dalam berinvestasi, dia pantang terburu-buru dan memilih membuat keputusan dengan bijak serta melihat tren jangka panjang, sehingga tidak dipusingkan dengan fluktuasi saham setiap hari. Contohnya ketika dia tetap berinvestasi pada saham Coca-Cola dan tidak menjualnya meski saham minuman bersoda itu pernah jatuh sekitar tahun 1998-1999.
3. Prospek baik dan manajemen bersih
Strategi investasi lain yang dilakukan Buffet adalah dengan membeli saham perusahaan yang memiliki prospek baik untuk berkembang. Dia tidak peduli saham perusahaan tersebut nilainya turun atau indeksnya anjlok, namun jika yakin prospek ke depannya bagus akan disimpan terus.
Buffet juga hanya berinvestasi pada perusahaan dengan manajemen bersih. Dia bukan hanya membeli sebuah perusahaan, tetapi sekaligus manajemennya. Strategi Buffett adalah bagaimana manajemen bisa bersama-sama membangun perusahaan tersebut menjadi lebih besar.
Yahoo Finance pada bulan Juli 2017 mengestimasi bahwa Buffett telah meraih untung US$ 18,71 miliar (setara Rp 246 triliun) dari investasi awal senilai US$ 13 miliar (Rp 170,9 triliun) pada tiga perusahaan, yakni : Bank of America, Goldman Sachs, dan General Electric Company.
Buffett berinvestasi di Bank of America ketika perusahaan itu tersangkut kasus hukum pada 2011 terkait hipotek. Dia juga berinvestasi di Goldman Sachs, perusahaan yang sangat membutuhkan suntikan modal serta General Electric pada masa-masa paling suram saat krisis keuangan 2008.
Buffett biasanya juga memilih perusahaan-perusahaan dengan kepemilikan utang rendah dan return of equity tinggi. Dia suka berinvestasi pada perusahaan yang menawarkan dividen dan buyback saham.
4. Beli saham murah dan bertindak ekstrem di waktu tepat
Salah satu quote Warren Buffett yang terkenal adalah “It’s far better to buy a wonderful company at a fair price, than a fair company at a wonderful price” ( Lebih baik membeli perusahaan bagus dengan harga murah, daripada membeli perusahaan kacangan dengan harga bagus).
Jadi jangan heran kalau Buffett selalu mencari saham yang undervalued dan membelinya ketika harga diskon. Dia pun membeli saham secara perlahan dan konsisten menambah kepemilikan saham dari waktu ke waktu. Dia pantang memborong saham sekaligus, kecuali waktunya tepat.
Dia hanya akan bertindak ekstrem ketika pasar sedang jatuh, karena saat itulah waktu yang tepat melakukan investasi dengan gencar. Ini terbukti ketika dia berhasil menyelamatkan sejumlah perusahaan yang pernah terkena resesi, seperti Goldman Sachs, General Electric dan Bank of America.
5. Siapkan dana cadangan
Seorang investor wajib memiliki dana cadangan untuk mengejar kesempatan investasi dan mengantisipasi hal-hal tak terduga. Buffet sendiri selalu memiliki dana cadangan yang dimasukkan dalam laporan keuangan setiap tahun.
Tax Planning
Oh iya, ada satu hal yang juga tidak boleh diabaikan, yaitu masalah PAJAK. Kita tahu saat ini pemerintah lagi gencar-gencarnya menggenjot pemasukan dari sektor pajak, terutama UKM dan UMKM. Bahkan, pemerintahpun memberikan diskon besar-besaran, yaitu hanya bayar 0,5% dari OMSET (FINAL). Jika Anda ingin memanfaatkan hal ini, sayangnya hanya diberi kesempatan 7 tahun pajak. Manfaatkan untuk cari uang sebanyak-banyaknya, karena setelah itu berlaku aturan pajak normal.
Investasi Properti
Rumah untuk dikontrakan ? Kost-kostan ? atau RUKO ?
Ada yang bilang bahwa bisnis kost-kostan saat ini lagi booming… Tapi nyatanya juga susah mendapatkan orang yang ngekost. Di depan rumah saya memang ada kost-kostan sekitar 20 kamar dan penuh, tapi di sampingnya lagi masih baru sih dan belum ada yang ngekost kayaknya…. Semua usaha itu ada ILMUnya! Kalau Anda tidak ada waktu untuk belajar ilmu, kenapa tidak mengembangkan saja usaha yang sudah berhasil?
Jadi pada dasarnya kalau mau bisnis kost-kostan sebaiknya tetapkan dulu target marketnya, lalu bangun di sekitar tempat bekerja/sekolah para target market tersebut.
Anda bisa belajar tentang bisnis kost di Ecourse Kost dan KSI Community.
Lalu bagaimana dengan rumah mewah untuk dikontrakkan ? hehehe
Mari kita bandingkan saja :
Jenis Properti | Kost-kostan | Perumahan tipe 60 - 80 | Ruko 3x10 (2 lantai) |
---|---|---|---|
Harga | 500 jt | 600 jt | Rp. 800.000 |
Kamar | 9 | 3 | -- |
Pendapatan | Asumsi hanya penuh 5 kamar saja per tahun, maka hasilnya 5jt x 5 = 25 juta/thn | 15-20 jt/thn | 20-30 jt/thn |
Memang keren punya rumah di perumahan yang ELIT. Tapi kalau niatnya hanya untuk dikontrakkan, sepertinya susah untuk mencari pengontrak. Sedang jika dijual lagi, menjual rumah akan sulit kalau tidak menggunakan harga pasar atau di bawah harga pasar. Masih mending tanah, tidak perlu perawatan, harganya akan terus naik seiring pengembangan wilayah tersebut.
KETAKUTAN ORANG KAYA
Salah satu ketakutan orang kaya adalah : TAKUT MISKIN
Ya, karena gaya hidup yang tidak bisa ditekan… Belajarlah dari Warrent Buffet yang hobinya memang investasi tapi gaya hidupnya tetap sederhana, karena itulah standar hidupnya.
RANJANG TERMAHAL
Aku tahu RANJANG “Termahal” di dunia adalah “RANJANG Rumah Sakit” yang tidak sanggup saya beli. Hanya boleh saya “Sewa Harian” dengan Harga yang tidak sanggup ku bayar.
Baiklah dengarkan tutur Mr. Steve Jobs dibawah ini. Kekayaan Alm. Steve Jobs pemilik Apple Computer Rp. 67 Triliun.
Kata-kata terakhir Steve Jobs sebelum meninggal:
“Dalam dunia bisnis, aku adalah simbol dari kesuksesan, seakan-akan harta dan diriku tidak terpisahkan, karena selain kerja, hobiku tak banyak.
Saat ini aku berbaring di rumah sakit, merenungi jalan kehidupanku, kekayaan, nama,dan kedudukan, semuanya itu tidak ada artinya lagi.
Malam yang hening, cahaya dan suara mesin di sekitar ranjangku, bagaikan nafasnya maut kematian yang mendekat pada diriku.
Sekarang aku mengerti, seseorang asal memiliki harta secukupnya untuk digunakan dirinya saja itu sudah cukup. Mengejar kekayaan tanpa batas itu bagaikan monster yang mengerikan.
Tuhan memberi kita organ-organ perasa, agar kita bisa merasakan cinta kasih yang terpendam dalam hati kita yang paling dalam. Tapi bukan kegembiraan yang datang dari kehidupan yang mewah — itu hanya ilusi saja.
Harta kekayaan yang aku peroleh saat aku hidup, tak mungkin bisa aku bawa pergi. Yang aku bisa bawa adalah kasih yang murni yang selama ini terpendam dalam hatiku. Hanya cinta kasih itulah yang bisa memberiku kekuatan dan terang.
Ranjang apa yang termahal di dunia ini? Ranjang orang sakit. Orang lain bisa bukakan mobil untukmu, orang lain bisa kerja untukmu, tapi tidak ada orang bisa menggantikan sakitmu. Barang hilang bisa didapat kembali, tapi nyawa hilang tak bisa kembali lagi.
Saat kamu masuk ke ruang operasi, kamu baru sadar bahwa kesehatan itu betapa berharganya.
Kita berjalan di jalan kehidupan ini. Dengan jalannya waktu, suatu saat akan sampai tujuan. Bagaikan panggung pentas pun, tirai panggung akan tertutup, pentas telah berakhir.
Yang patut kita hargai dan sayangi adalah hubungan kasih antar keluarga, cinta akan suami-istri dan juga kasih persahabatan antar-teman.”
HARGAI SETIAP DETIK
DALAM KEHIDUPAN KITA, ISI HIDUP KITA DENGAN PERKARA PERKARA YANG TIDAK BISA DIBELI DENGAN UANG.
SEHAT ITU MURAH
Jika pisang dan uang diletakkan di hadapan seekor monyet, maka monyet akan memilih pisang, karena monyet tidak mengerti bahwa uang bisa digunakan untuk membeli banyak pisang. Dalam kenyataan hidup, jika uang dan kesehatan diletakkan di hadapan orang, acap kali orang akan memilih uang, karena terlalu banyak orang yg tidak mengerti bahwa kesehatan dapat berguna untuk mendapatkan lebih banyak uang dan kebahagiaan.
Hidup itu pilihan, demikian juga standar hidup
Seorang manager yang memiliki gaji 100 juta perbulan tengah berdiri di tepi pantai dan memandang ke arah laut, ketika seorang nelayan merapatkan perahunya.
Manager itu bertanya :
Berapa lama waktu yang anda habiskan untuk menangkap ikan sebanyak ini?
“Tidak lama, cukup 5 jam,” jawab nelayan.
“Mengapa tidak pergi lebih lama lagi dan menangkap lebih banyak lagi ?”
“Ini sudah cukup buat keluargaku.”
“Apa yang Anda lakukan diluar menangkap ikan?”
“Bermain dengan anak-anakku, tidur siang, makan siang bersama keluargaku, mengantar dan jemput anak ke sekolah, bermain gitar, ngobrol dengan teman-temanku, ya, hidup yang begitu kunikmati.”
“Aku punya ide untuk membantumu,” ujar si manager.
“Aku lulusan master dari Amerika,Saranku, habiskan waktumu lebih banyak utk menanggkap ikan, beli perahu yang lebih besar, dapat lebih banyak uang, beli lagi beberapa perahu.’
Jangan jual ikan keperantara, jual langsung ke pengolahan sampai Anda memiliki pabrik sendiri.
Kendalikan produk, distribusi dan produksinya.
Setelah itu anda pindah ke kota besar, kemudian ke luar negeri untuk mengembangkan usaha ini.”
“Menarik, tapi berapa lama waktu yg dibutuhkan supaya aku bisa seperti itu?” tanya nelayan mulai tertarik.
“Lima belas tahun paling cepat. Dua puluh tahun paling lambat,” jawab si manager.
“Setelah itu pak, Pak ?”
“Inilah bagian yang paling menarik,
Anda bisa menjual saham perusahaan di bursa dan menghasilkan uang miliaran.”
“Wah, miliaran ya.
Lalu apa setelah itu Pak?”
“Lalu, Anda bisa istirahat dan pulang ke rumah.
Pindah ke desa kecil di tepi laut, memancing, bermain dengan anak-anak, tidur siang, makan bersama istri, mengantar anak ke sekolah, bermain gitar serta ngobrol dengan teman2 dekat.”
“Oooooooh..kalau TUJUAN AKHIR nya cuma itu, sekarang SAYA SUDAH MENDAPATKAN apa yang SAYA INGINkan,
Kalau menunggu 20 tahun lagi, anak-anak saya sudah besar,
jadi gak mungkin lagi saya bermain dan mengantar mereka ke sekolah”, sahut si nelayan sambil meninggalkan manager yg kebingungan.
Pesan si Nelayan :
Jangan lewatkan GOLDEN MOMENT bersama ANAK-ANAK & KELUARGAmu.
Karena HAL INDAH ini TIDAK AKAN TERULANG DUA KALI…..
Suatu sore saya sedang bermain bola bermain dengan anak anak, tiba tiba ada mobil masuk ke halaman rumah, seorang pengusaha yang saya kenal baik turun dari mobil dengan mata berkaca-kaca, dia bilang tak punya waktu seperti saya, padahal saya pernah mbatin pingin seperti dia. Sejak hari itu saya tidak ingin seperti siapa siapa 😂 – Finish Winarto
Hikmah dari cerita di atas :
Sama-sama bisa di setir, sama-sama duduk di kursi, sama-sama bisa mengantarkan ke tujuan, sama-sama tidak kepanasan & kehujanan di jalan dll, itu tujuan akhir punya mobil? Tergantung berat ringan pengorbanan sebelumnya maka bisa berbeda rasa nyetirnya, beda kenyamanan kursinya, beda perlindungan keamanan kita saat mengemudikan, berbeda kenyamanan saat panas & hujan dll.. Hidup itu pilihan, semua benar sesuai keinginan/ target.
Nelayan sudah benar karena standard keinginannya demikian. Manager juga benar & tdk perlu kebingungan krn punya standard yg berbeda meskipun tujuan akhirnya mirip (tp dengan kualitas berbeda)
Betul, jika tujuan akhirnya adalah keluarga, anak & istri maka tinggal dikomunikasikan & ditetapkan saja standar yg diinginkan oleh anak istri & diri sendiri. Dalam contoh diatas belum tentu apa yg menjadi tujuan akhir si nelayan adalah yg memang diharapkan oleh anak istrinya? Begitu juga dengan si manajer.
Point pentingnya adalah tujuan akhir ditetapkan bersama sesuai harapan keluarga, anak & istri. Karena jika harapannya adalah membahagiakan mereka, maka komunikasi untuk “menetapkan kombinasi” antara waktu bersama & standar-standar harapan lainnya itu menjadi bagian yg lebih penting. 😊🙏🙏🙏 ~ Dewa Herry Oka
Semoga bermanfaat……
Salam bahagia buat semuanya. 😀”
Sumber :
- Iwan Kenrianto
- Tung Desem Waringin
- Darmawan Aji
- Kingdom Business Community (KBC) Surabaya
- Agus Piranhamas
Layak Anda baca untuk membangun tim : https://adabisnis.com/tahapan-membangun-startup/
Layak Anda baca supaya lebih rendah hati : https://purbakuncara.com/berlagak-jadi-bos/
Kerja keras di usia muda demi kesejahteraan di masa tua nanti
Terimakasih ilmunya sangat bermanfaat, ijin untuk buat renungkan kang, slam peseduluran
kerja keras saja tidak cukup, kerja cerdas saja tanpa kerja keras juga tidak cukup, penyatuan antara kerja keras, kerja keras dan doa yang akan mengantarkan pada kesuksesan.